Kamis, 21 Mei 2009

shaum / fasting

shaum sama dengan meng istirahatkan pencernaan. dan dengan beristirahtnya perncernaan, maka beristirahatlah juga kemauan-kemauan hati dn akal yang kurang terkendali

Selasa, 19 Mei 2009

untuk para ortu n pendidik

Wasiat lukmanul hakim kepada anaknya :
  1. hai anakku: ketauhilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama takwa, isinya iman, dan layarnya adalah tawakal kepada Allah.
  2. orang-orang yang senantiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari Allah. orang yang insaf dan sadar setelah menerima nasihat orang lain, dia akan senantiasa menerima kemuliaan dari Allah juga.
  3. hai anakkku; seandainya ibu bapak mu marah kepadamu karena kesalahan yang dilakukanmu, maka marahnya Ibu Bapak mu adalah bagaikan baja bagi tanaman.
  4. jauhkan dirimu dari berhutang, karena sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
  5. hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena karena tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan senantiasa banyak melamunkan hal-hal yang tidak benar. ketahuilah, memindahakan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah dari pada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.
  6. barang siapa yang penyayang tentu akan disayangi, siapa yang pendiam akan selamat dari pada berkata yang mengandung racun, dan siapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.
  7. hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir dalam majlis pernihakahan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta pernikahan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi saja. (and manymore)
wasiat lukmanul-hakim tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk para pendidik(guru) pada umumya dan para orang tua pada khususnya. Anak merupakan amanah Allah SWT . anak yang di didik dengan pendiddikan agama sejak dalam kandungan hingga mereka dewasa, maka mereka akan terbiasa ber-Akhlak(bertingkah laku) sesuai apa yang di ajarkan oleh orang tuanya. sehingga jika kelak mereka dewasa, maka akan memuliahkan orang tuanya. sedangkan anak yang dari kandungan tidak tersentuh oleh nilai-nilai Agama, sudah dapat diprediksikan jika dewasa nanti mereka hanya akan menghinakan kedua orang tuanya disebabkan oleh tingkah laku mereka.
seorang anak kecil bagaikan selembar kertas putih. pendidik dan orang tuanyalah yang akan menulisnya dengan berbagai warna. sedangkan ketika mereka dewasa, mereka akan mengarahkan dirinya sendiri, sesuai bekal dan Ilmu yang mereka miliki. bekal dan ilmu yang selama ini mereka dapat dari orang tua / pendidik masing-masing. untuk itu bagi orang tua / pendidik yang ingin anaknya slalu meneladani akhlak Rasulullah SAW, hendaklah menanamkan Aqidah sejak Dini. karena apabila anak tersebut sudah menginjak usia di atas 5thn, maka akan mulai terasa sulit untuk membentuk akhlaknya.


will be continue......

Senin, 18 Mei 2009